Senin, 22 September 2008

AS/400 OPERATION CONSOLE

AS/400 the Midrange Server.
Dalam lingkup pekerjaan saya, saya dituntut untuk menyelesaikan setiap paermsalahan yang berhubungan dengan TI (teknologi Informasi) di tempat saya bekerja. Bukan suatu kebetulan, untuk memenuhi hampir seluruh proses bisnis perusahaan kami menggunakan AS/400 sebagai tulang punggung operasi TI. Berbeda dengan PC yang hampir semua orang sudah mengenal dan dapat menggunakannya, AS/400 boleh dikatakan merupakan "barang langka", sehingga cukup sulit untuk mendapatkan hal-ihwal yang berhubungan dengan hardware dan konfigurasi. Mau tidak mau kita harus "surving" untuk mencari jawaban atas suatu permasalahan atau keinginan untuk kustomisasinya. Beruntung IBM menyediakan iSeries Information Center yang bisa diakses dari web site IBM (link : http://publib.boulder.ibm.com/iseries/), atau local install dari software yang disertakan pada waktu mendapatkan hardware server tersebut.

Konsol untuk Server.
Konsol biasanya selalu disertakan untuk mesin-mesin server kelas mid range ke atas. Fungsinya terutama sebagai media untuk berkomunikasi dengan system secara "langsung", dalam arti menggunakan "direct connection", dari terminal konsole ke server.
Yang saya ketahui dari sejak mula menggunakan server iSeries (AS/400) model 9406 -270 sampai sekarang menggunakan iSeries 9406-MMA (iSeries 570) ada bebera metode untuk melakukan akses sebagai konsol ke server :
  • konsole dengan dump terminal menggunakan koneksi Twinaxial
    • memerlukan dump terminal dan kable twinaxial tertentu disesuaikan dengan type mesin (biasanya kabel disertakan pada waktu pengadaan hardware)
  • konsole dengan menggunakan PC
    • memerlukan PC dengan port serial, serta kabel type tertentu (biasanya disertakan dengan pengadaan hardware)
  • konsole dengan menggunakan HMC ( Hardware Management Console)
    • memerlukan HMC terminal disertai dengan setup/instalasi secukupnya
Diantara ketiga metode tersebut, maka metode PC console merupakan satu solusi yang paling "mudah" untuk digunakan karena tidak memerlukan hardware khusus. Solusi inilah yang saya pergunakan saat dump terminal kami bermasalah.

PC Operation Console
Untuk menciptakan PC console, diperlukan :
  • satu unit PC dengan port serial dan MS Windows 2000 or WinXP Pro
  • Kabel yang sesuai dengan type server (list dapat dilihat pada iSeries Information Center, untuk iseries 270 menggunakan kabel dengan Part Number 97H7557)
  • Card asynchronous yang sesuai dengan type server (dalam hal ini untuk server iSeries 270 menggunakan card adapter 2745) posisi pada slot C07
Setup :
  • Install modem As/400 pada PC. Dari Control Panel PC Add hardware/modem dengan mengambilnya dari file "cwbopaoc" pada folder c:\program files\IBM\Client Access\Aoc\Inf.
  • Hubungkan PC dan server menggunakan kabel tersebut. Untuk server gunakan port serial yang ada pada slot C07, urutan pertama (biasanya port no. 0)
  • Buka Operation Console dari start men, program, ibm iseries access for windows - Operation Console
  • Setting konfigurasi seperlunya dan Klick Connect. Koneksi berhasil ditunjukan apabila status koneksi pada windows operation console "conected".
  • Selanjutnya dapat dibuka Green screen untuk operation console.
Thank's god it's work.

Senin, 02 Juni 2008

IDOLA kita ???

Akhir-akhir ini tengah marak penayangan acara-acara di layar kaca yang bertajuk "idola". Buat perkembangan dunia entertainment dan dunia "siar-menyiar" ini merupakan suatu geliat yang boleh dipuji.

Namun seandainya saja orang-orang yang mau berpikir dengan mengesampingkan segala tetek bengek yang berkaitan dengan "business", mau meluangkan waktu untuk menerawang lebih jauh, mungkin Anda akan sampai pada satu dilemma yang cukup memprihatinkan.

Bisa dibayangkan, tayangan tersebut ditonton oleh berjuta-juta manusia Indonesia yang haus akan hiburan dan tokoh. mereka rela selama berjam-jam setiap hari membuang waktunya untuk terhanyut dengan rayuan-rayuan yang tak pernah diucapkan, menjejali benak dan penggalan kehidupannya dengan sesuatu yang membuai. Saya terkadang bahkan menjadi muak dengan tayangan-tayangan tersebut yang semakin lama semakin meraja lela, apalagi dengan satu goal yang jelas : menciptakan pesona idola untuk manusia-manusia Indonesia yang sebagian besar memang masih cukup terbelakang dalam segala hal, sehingga sangat mudah terbuai tanpa memanfaatkan akal pikirannya.

Apakah memang tengah lagi dibangun satu image bahwa person yang pantas dielu-elu, dikagumi, dan dipuja-puja adalah seperti mereka-mereka yang sedang "berjuang". Apakah tidak terlalu berlebihan julukan yang kita berikan pada anak-anak bangsa tersebut ? lalu bagaimana dengan anak-anak bangsa yang juga mempunyai segudang kelebihan yang mungkin akan lebih bermanfaat bagi kejayaan Indonesia.

SO What ??? <<next time lah . . . . . . . >>